cr: Tumblr Jingga si Pelukis Angin bertiup sangat kencang. Awan hitam mulai muncul sedikit demi sedikit. Jingga baru ingat, hari ini, siang hari ini ada acara ulang tahun Revan, sahabatnya. Yang baru Jingga sadari, Dia telat! Mana mungkin ia tidak hadir di pesta ulang tahun sahabatnya itu. Jingga bergegas bersiap-siap. Jingga tidak lupa dengan kado yang sudah ia persiapkan sejak sebulan ini demi sahabatnya. Sebuah lukisan. “Semoga saja Revan suka dengan lukisanku” Jingga sampai di rumah Revan. Ia punmemasuki rumah Revan yang sudah ramai sambil membawa lukisan yang sudah dibungkus rapih di tangan nya. “Revan!” Revan yang merasa namanya dipanggil, menoleh dan menghampiri Jingga. “Jingga! Aku kira kamu lupa sama ulang tahun aku” sindir Revan, “Mana mungkin aku lupa sama ulang tahun sahabatku!” mereka pun tertawa bersama. “Ini, buat kamu. Aku berusaha keras loh buat bikin ini, demi kamu!” Revan tertawa kecil dan menerimanya. Revan langsung membukanya saat itu juga. Revan terpu